Jumat, 26 November 2021
KE AGUNGAN ISA ALLAHI WASALATU WASALAM
BismillahiRahmanniRahim
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ
للَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Sebelum masuk ke pembahasan kita akan terlebih dahulu membahas tentang sejarah Kelahiran NabiALLAH ISA ALLAHI WA SALATU WASSALAM
Di dalam kitab suci Al-Quran Nabi Isa disebut dengan nama ‘Isa dengan gelar al-Masih dan Ibnu Maryam. Kapasitasnya ialah sebagai hamba dan Rasul Allah, kalimat Allah yang disampaikan kepada Maryam, dan bagian dari Ruh-Nya. Ia lahir tanpa seorang bapak dan merupakan Nabi yang diberikan mukjizat yang tidak dimiliki oleh nabi lainnya.
Suatu hari, Malaikat Jibril mendatangi Maryam dan mengabarkan bahwa Allah swt akan memberikan seorang anak laki-laki kepadanya. Saat itu, Jibril menjelam menjadi sosok manusia yang utuh, sedangkan Maryam tengah berada pada posisi di mana ia menyendiri di suatu tempat. Maryam takut bila Jibril yang dalam wujud manusia itu berbuat tidak senonoh kepada dirinya.
Maryam berkata, “Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa.” (QS. Maryam ayat 18).
Jibril membalas ucapan Maryam, “Sesungguhnya aku hanyalah urusan Tuhanmu yang ditugaskan untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (Surat Maryam ayat 19).
Maryam tidak mengerti bagaimana caranya ia bisa punya anak laki-laki, sedangkan ia tidak memiliki suami. Selanjutnya, Jibril meniup baju kurung Maryam dan tiupan tersebut masuk ke dalam farjinya. Atas seizing Allah SWT, Maryam akhirnya mengandung anak laki-laki.
Setelah mengetahui bahwa Maryam memiliki anak tanpa suami, penduduk Bani Israil menganggap bahwa Maryam adalah seorang pezina. Namun, atas izin Allah SWT, Nabi Isa yang masih kecil diberikan kemampuan untuk berbicara dan menyampaikan kebenaran, bahwa Ia merupakan Nabi yang diutus oleh Allah SWT,
Namun, penduduk Bani Israil justru merasa dengki dengan Nabi Isa karena telah dianugerahi kenabian oleh Allah SWT. Apalagi, Nabi Isa juga mendapatkan beragam mukzizat yang nyata seperti mampu menyembuhkan orang buta, mampu menyembuhkan orang sakit dan mampu menghidupkan kembali orang yang telah mati. Beliau juga mampu membuat burung yang berasal dari tanah liat.
Bukti-bukti kenabian Nabi Isa tidak lantas membuat penduduk Bani Israil bertaubat. Justru, mereka semakin berbuat zalim hingga merencanakan pembunuhan. Kisah Nabi Isa ini tertuang dalam Surat An-Nisa’ ayat 157-159, bahwa mereka mengaku telah membunuh Isa Al Masih. Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya karena oleh Allah SWT diganti dengan orang lain yang menyerupai Nabi Isa. Kejadian yang sebenarnya adalah Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke langit dan menempatkannya di tempat yang dikendaki Allah SWT
Setiap nabi diutus oleh Allah swt. memiliki tujuan atau misi dalam berdakwah. Adapun misi dakwah seorang nabi sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya. Nabi Isa as adalah nabi yang melanjutkan risalah kenabian sebelumnya, yakni risalah Nabi Musa as sebagaimana terdapat dalam QS al- Shaf/61: 6, Allah SWT berfirman;
"Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
Sejak usia enam tahun, Nabi Isa sudah memasuki perguruan Taurat. Ia memahami hukum Taurat lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Pada usia 12 tahun, dia bertanya jawab soal Taurat dengan orang-orang Yahudi yang jauh lebih tua, baik soal hukum sampai soal ketuhanan.
Setelah Nabi Isa as berumur 30 tahun, Malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah swt. untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan rasul-rasul sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia tentang kedatangan seorang nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW.
Dalam Alquran tidak dijelaskan kapan Nabi Isa as diangkat menjadi nabi, dan di mana tempatnya. Akan tetapi, perintah kenabian Nabi Isa as dikenal sejak ia lahir dan sejak ia berbicara kepada Bani Israil ketika masih dalam buaian. Seperti yang terdapat dalam QS Maryam/19:30, Allah SWT berfirman;
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi."
Sebagai Nabi Allah tentunya Umat ISLAM menyadari dan meyakini serta menyanjung dan mengagungkan KeNabian dan juga KeRassulan ISA Ibnu MARYAM, Pandangan serta Mainset Terhadapnya pula adalah sebuah nikmat yang MashaALLAh Sungguh Luar Biasa Seorang Nabi dan Rasul ALLAH SWT yang begitu mulia maka merugilah orang-orang yang memandangnya sebagai seorang yang di hinakan melalui prosesi penyaliban dan dalam keadaan setengah telanjang !
NOTE" ISA IBNU MARYAM NOT JESSUS
Langganan:
Postingan (Atom)